YUK GABUNG DI SINI MAU CARI PENGETAHUAN ELEKTRONIKA ADA SEMUA DI SINI

Thursday 3 May 2012

arus listrik

Arus Listrik dalam Rangkaian
Arus Listrik

Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik (Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
Secara matematis dapat dituliskan:     
I    = arus listrik (A)
Q   = muatan listrik (C)
t    = selang waktu




Contoh cara menghitung arus listrik:
  1. Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5 menit. Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
    Penyelesaian:
    Diketahui: Q = 60 C
                     t  = 0,5 menit
                        = 30 sekon
    Ditanyakan: I = ........ ?
    Dijawab:                 
     
  2. I = 60 / 30
    I = 2 ampere
    Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar 2 ampere                              

Monday 16 April 2012

Cara cek kondisi power Supply


Mungkin anda pernah mengalami suatu ketika komputer anda mati total. Kalau komputer mati total, yaitu jika di tekan tombol powernya komputer tidak nyala, kemungkinan kerusakannya ada dua. Mau tahu kelanjutannya …. ?sabar ‘helm standart’ minum kopi dulu hehehe. Yang jelas jangan buru-buru bawa ketukang service, karena saya akan berikan trik jitu untuk anda agar lebih menghemat biaya service. Silahkan simak terus artikel berikut untuk mengetahui trik jitunya, he……
Jika komputer di nyalakan dengan menekan tombol power dan ternyata komputer tetap mati, kemungkinan yang terjadi adalah:
  1. Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.
  2. Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus mati) dan bisa mati total.
Di Posting ini saya akan sharing tentang cara cek power supply ATX secara mandiri artinya tanpa harus dicolokkan ke Mainboard Komputer.
Caranya Cek Power Supply ATX :
  1. Siapkan power supply yang akan dicek
  2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
  3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
  4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
  5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
  6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.
Berikut tanda power supply yang drop :
  1. Komputer sering Hang sendiri.
  2. USB port menjadi tidak berfungsi.
  3. Kadang-kadang komputer restart sendiri.
  4. Komputer nyala tampil di monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di BIOS.
  5. Komputer nyala tapi monitor mati (no Signal) sedangkan lampu indikator komputer (power dan harddisk) nyala terus
Kalau kurang jelas cara cek power supply ATX, lihat gambar di bawah ini :
Demikian apa yang bisa saya sharing, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung semua. Terima Kasih
sumber:http://sobatpc.com/cara-cek-kondisi-power-supply/
 

Macam-macam konektor power supply ATX

 

Power supply ATX merupakan Power supply generasi terakhir yang pernah ada. Power supply ATX ini mulai dikeluarkan pada saat komputer generasi pentium III. Power supply ATX ini mempunyai kelebihan tersendiri, yaitu adanya fitur shutdown, maksudnya Power supply ini akan mati ketika penggunakan menggunakan opsi shutdown pada komputer. Power supply ATX ini mempunyai banyak sekali konektor, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri dan juga mempunyai besar tegangan yang berbeda-beda. Konektor apa saja yang disediakan oleh Power supply ATX ini ? Sobatpc.com akan sharing untuk anda
  1. Konektor 20/24 pin ATX Motherboard.

    Digunakan untuk mensuplly tegangan ke motherboard. Pada Motherboard versi lama digunakan Konektor ATX 20 pin, sedangkan Motherboard yang sekarang / terbaru sudah menggunakan konektor ATX yang 24 pin. Untuk konektor ATX 24 pin pada dasarnya merupakan konektor ATX 20 pin ditambah dengan konektor 4 pin, sehingga kedua konektor ini bisa digabungkan atau dilepas sesuai dengan motherboard yang kita pakai.
  2. ATX 4 pin connector

    Digunakan sebagai penyedia supply tegangan untuk Processor kelas Intel Pentium IV. Jadi pada Pentium 4 kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan.
  3. 4 Pin Peripherial Power Connector / Molex Connector

    Digunakan sebagai supply tegangan untuk berbagai hardware seperti Hardisk IDE, CD ROM Drive dan Kipas Casing komputer.
  4. SATA Power ConnectorDigunakan untuk mensupply tegangan untuk komponen hardware yang menggunakan interface SATA seperti Hardisk SATA dan CD/DVD ROM SATA.
  5. Floppy Drive Connector / Berg Connector

    Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external audio card. Karena penggunaan Floopy Drive sekarang sangat jarang, maka konektor ini jarang digunakan.
  6. 6 pin PCI-E connector

    Konektor ini digunakan untuk memberikan tegangan pada yang terdapat pada beberapa graphic Card yang menggunakan slot PCI Express.
Sedangkan nilai tegangan untuk masing-masing warna adalah sebagai berikut :
  1. Merah = +5 Volt
  2. Kuning = +12 Volt
  3. Orange = +3,3 Volt untuk RAM dan slot PCI
  4. Ungu = +5 Volt sebagai power standby untuk motherboard
  5. Putih = -5 Volt
  6. Biru = -12 Volt
  7. Hijau = berfungsi sebagai Power Switch ON
  8. Hitam = Ground
sumber : http://www.catatanteknisi.com/2010/03/power-supply-atx.html

Macam-macam atau jenis-jenis Resistor

Macam-macam atau jenis-jenis Resistor


Macam-macam resistor, resistor hanya ada 2 macam, jenis-jenis resistor, resistor hanya ada 2 jenis.

Pada dasarnya, resistor hanya ada dua macam, yakni resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor).

Resistor
Resistor Tetap (Fixed Resistor):
1. Resistor Kawat
2. Resistor Batang Karbon
3. Resistor Keramik atau Porselin
4. Resistor Film Karbon
5. Resistor Film Metal
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor):
1. Potensiometer
2. Potensiometer Geser
3. Trimpot
4. NTC dan PTC
5. LDR

Untuk resistor tetap, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah - ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor tersebut. Sedangkan, untuk variable resistor, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya dapat berubah-ubah, bisa jadi dirubah dengan sengaja atau berubah sendiri karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian, sebagian resistor variabel dapat kita tentukan besar resistansinya.

Macam - macam resistor tetap (fixed resistor):

1. Resistor Kawat
Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar di samping.
2. Resistor Batang Karbon (Arang)
Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar di samping.
3. Resistor Keramik atau Porselin
Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Kemudian, dengan perkembangan yang ada, telah dibuat jenis resistor keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.
4. Resistor Film Karbon
Resistor film karbon ini adalah resistor hasil pengembangan dari resistor batang karbon. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.
5. Resistor Film Metal
Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film metal ini memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor film karbon karena resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

Macam - macam resistor variabel (variable resistor):
1. Potensiometer
Potensiometer merupakan variable resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya, potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan potensiometer yang telah lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini, potensiometer lebih banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan resistansi yang besar. Gambar di samping adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon. Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik. Pada umumnya, potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh ketika kita telah melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan, nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran. Untuk dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di bagian belakang badannya. Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A, maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai resistansi maksimal dari potensiometer.
2. Potensiometer Geser
Potensiometer geser merupakan kembaran dari potensiometer yang telah dibahas di atas. Perbedaannya adalah cara mengubah nilai resistansinya. Pada potensiometer yang telah dibahas di atas, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara memutar gagang yang muncul keluar. Sedangkan, untuk potensiometer geser, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara menggeser gagang yang muncul keluar. Bentuk dari potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di samping. Pada umumnya, bahan yang digunakan untuk membuat potensiometer ini adalah karbon. Adapula yang terbuat dari kawat, namun saat ini sudah jarang digunakan karena ukurannya yang besar. Pada potensiometer geser ini, perubahan nilai resistansinya hanyalah perubahan secara linier. Bentuk potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di atas dengan komponen yang ditengah.
3. Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.
4. NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar di samping.
5. LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Pada prinsipnya, intensitas cahaya yang besar mampu mendorong elektron untuk menembus batas – batas pada LDR. Dengan demikian, nilai resistansi LDR akan naik jika intensitas cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya banyak atau kondisi sekelilingnya terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman. Bentuk LDR dapat dilihat pada gambar di atas.

this article is copy paste from:
http://dr471e-electronics.com/2011/05/macam-resistor-fixed-resistor/
http://dr471e-electronics.com/2011/05/macam-resistor-variable-resistor/

bagi teman-teman yang ingin mendownload file .doc dari postingan ini silakan download di sini


Macam-macam resistor, resistor hanya ada 2 macam, jenis-jenis resistor, resistor hanya ada 2 jenis.

Pada dasarnya, resistor hanya ada dua macam, yakni resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor).

Resistor
Resistor Tetap (Fixed Resistor):
1. Resistor Kawat
2. Resistor Batang Karbon
3. Resistor Keramik atau Porselin
4. Resistor Film Karbon
5. Resistor Film Metal
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor):
1. Potensiometer
2. Potensiometer Geser
3. Trimpot
4. NTC dan PTC
5. LDR

Untuk resistor tetap, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah - ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor tersebut. Sedangkan, untuk variable resistor, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya dapat berubah-ubah, bisa jadi dirubah dengan sengaja atau berubah sendiri karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian, sebagian resistor variabel dapat kita tentukan besar resistansinya.

Macam - macam resistor tetap (fixed resistor):

1. Resistor Kawat
Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar di samping.
2. Resistor Batang Karbon (Arang)
Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar di samping.
3. Resistor Keramik atau Porselin
Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Kemudian, dengan perkembangan yang ada, telah dibuat jenis resistor keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.
4. Resistor Film Karbon
Resistor film karbon ini adalah resistor hasil pengembangan dari resistor batang karbon. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.
5. Resistor Film Metal
Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film metal ini memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor film karbon karena resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

Macam - macam resistor variabel (variable resistor):
1. Potensiometer
Potensiometer merupakan variable resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya, potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan potensiometer yang telah lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini, potensiometer lebih banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan resistansi yang besar. Gambar di samping adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon. Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik. Pada umumnya, potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh ketika kita telah melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan, nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran. Untuk dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di bagian belakang badannya. Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A, maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai resistansi maksimal dari potensiometer.
2. Potensiometer Geser
Potensiometer geser merupakan kembaran dari potensiometer yang telah dibahas di atas. Perbedaannya adalah cara mengubah nilai resistansinya. Pada potensiometer yang telah dibahas di atas, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara memutar gagang yang muncul keluar. Sedangkan, untuk potensiometer geser, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara menggeser gagang yang muncul keluar. Bentuk dari potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di samping. Pada umumnya, bahan yang digunakan untuk membuat potensiometer ini adalah karbon. Adapula yang terbuat dari kawat, namun saat ini sudah jarang digunakan karena ukurannya yang besar. Pada potensiometer geser ini, perubahan nilai resistansinya hanyalah perubahan secara linier. Bentuk potensiometer geser dapat dilihat pada gambar di atas dengan komponen yang ditengah.
3. Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.
4. NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar di samping.
5. LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Pada prinsipnya, intensitas cahaya yang besar mampu mendorong elektron untuk menembus batas – batas pada LDR. Dengan demikian, nilai resistansi LDR akan naik jika intensitas cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya banyak atau kondisi sekelilingnya terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman. Bentuk LDR dapat dilihat pada gambar di atas.

this article is copy paste from:
http://dr471e-electronics.com/2011/05/macam-resistor-fixed-resistor/
http://dr471e-electronics.com/2011/05/macam-resistor-variable-resistor/
http://www.sahabat-informasi.com/2012/04/macam-macam-jenis-jenis-resistor.html

bagi teman-teman yang ingin mendownload file .doc dari postingan ini silakan download di sini

Komponen Elektronika Dioda

Komponen Elektronika Dioda


Dioda merupakan salah satu komponen aktif elektronika yang memiliki dua saluran yaitu anoda (A) dan Katoda (K). Dioda Biasa yang terbuat dari silicon dan germanium berfungsi sebagai penyearah jika dipasang forward tetapi akan berfungsi sebagai penahan arus jika dipasang sebaliknya (reverse). Ketika terminal anoda diberi tegangan positif atau terminal katoda diberi tegangan negatif, maka kondisi ini disebut forward-bias, sebaliknya jika anoda diberi tegangan negatif atau katoda diberi tegangan positif maka kondisi ini disebut reverse-bias.

Contoh sederhana, jika lampu DC dipasang pada suatu sistem rangkain tertutup forward-bias, maka lampu tersebut akan menyala karena arus akan mengalir pada lampu melalui dioda, sedangkan jika dipasang reverse-bias maka lampu tersebut tidak akan mendapat arus listrik karena tertahan oleh dioda sehingga lampu padam.

Pada kondisi forward-bias akan terjadi drop tegangan (penurunan) sekitar 0,2-0.3 Volt untuk dioda germanium dan 0,6-0,7 Volt untuk dioda silikon. Komponen elektronika ini dapat digunakan sebagai penyearah tegangan bolak balik (AC) pada sistem regulator atau biasa disebut dengan istilah power supply.

Jenis-jenis Dioda:
  1. Dioda Biasa (yang sedang dibahas)
  2. Dioda Zener
  3. Dioda Schottky
  4. LED (Light EMiting Diode)
  5. Dioda Terowongan
  6. Dioda Foto (Photo Diode)
  7. SCR
Jenis dioda pada point 2-7 akan dibahas pada posting laini.

Bahan pembuatan dioda adalah semikonduktor tipe positif (P) dan tipe negatif (N) yang digabungkan sehingga terbentuk dua terminal yaitu anoda yang terhubung dengan semikonduktor tipe positif dan katoda yang terhubung dengan semikonduktor tipe negatif.

Salah satu cara untuk mengetahui kondisi sebuah dioda biasa dapat dilakukan dengan cara sederhana menggunakan alat ukur AVO meter jarum (multimeter analog). Jika probe positif tester dihubungkan dengan kaki anoda dan probe negatif tester dihubungkan dengan kaki katoda kemudian jarum AVO meter bergerak mendekati 0 Ohm dan jika dipasang terbalik jarum AVO meter tidak bergerak (resistansi sangat besar) maka kondisi seperti itu menandakan dioda dalam kondisi baik.

Bentuk Fisik Dioda
Komponen Dioda

Simbol Dioda
Simbol DIoda

sumber :http://www.linksukses.com/2011/04/komponen-elektronika-dioda.html

Tanda-Tanda Kerusakan Memory Komputer

Tanda-Tanda Kerusakan Memory Komputer

memory pc rusakApakah PC Windows Anda crash tanpa alasan yang jelas? Apakah PC Anda sering mengalami layar biru Blue Screen of Death? Jika jawabannya adalah “ya”, Anda mungkin mengalami masalah kerusakan memori PC. Memori atau RAM yang rusak adalah salah satu penyebab Blue Screen of Death. Dalam panduan singkat ini saya akan membahas gejala umum dari memori yang rusak serta mereview sejumlah program perangkat lunak free pengujian memori yang dapat membantu Anda mendiagnosa masalah Anda.
Mengapa Memory Komputer Rusak
Mengingat memori yang bisa terdiri dari beberapa chip memori Silikon (disebut DRAM) disolder sebuah papan sirkuit kecil, memori komputer sebenarnya harus jauh lebih tahan terhadap kegagalan dari komponen-komponen komputer yang lain. Karena barang ini, diproduksi dan didistribusikan dalam volume yang lebih banyak daripada bagian komputer lainnya sehingga semacam evens out.
Chip memori DRAM biasanya diuji oleh produsen mereka sebelum mereka dikirim, dan memeriksa komponen yang cacat sebelum dijual. Memori komputer juga rentan terhadap berbagai situasi yang dapat mengubah pekerjaan Anda entah memori DDR, SDRAM atau yang lain. Shock elektrostatik dari penanganan yang tidak tepat dapat merusak memori. Cobalah untuk menghindari memegang secara langsung bagian-bagian peka dari memori ketika Anda menginstal modul memori 1GB DDR dll! Demikian pula, pasokan listrik yang tidak stabil juga dapat merusak memori komputer Anda, walaupun kadang-kadang secara bertahap. Hal yang sama beresiko adalah menaikkan tegangan memori terlalu tinggi jika Anda overclocking.
Jika komputer Anda terlalu berdebu, atau terletak di lingkungan yang lembab kontak antara modul memori dan slot memori dapat terganggu atau terkorosi. Panas, baik dari komponen lain atau RAM itu sendiri juga dapat menyebabkan kerusakan bertahap. Jelas, penanganan ceroboh juga dapat merusak memori komputer dengan menyebabkan kerusakan fisik pada papan sirkuit atau kontak. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita menganjurkan menggunakan memori yang mempunyai penyebar panas memori atau pendingin.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kemungkinan cacat pada slot memori motherboard komputer Anda. Ini dapat rusak oleh cara yang sama seperti yang tercantum di atas, dan dapat menyebabkan kebingungan, karena setiap modul memori terpasang ke slot yang rusak akan tampak cacat meskipun sebenarnya tidak rusak. Untungnya, karena memori komputer modern dihasilkan seragam dan memiliki poin kegagalan relatif sedikit dibandingkan dengan bagian-bagian komputer lainnya, produsen dapat memberikan dukungan garansi yang layak.
Sebagian nama merek memori seperti Corsair, Crucial, Visipro atau Kingston garansi seumur hidup, sedangkan yang dibeli dari reseller biasanya memiliki garansi lebih singkat dari produk yang saya sebutkan diatas.
Tanda-tanda memori Komputer Rusak
Indikator memori yang rusak sangat banyak, tetapi mari kita mulai dengan beberapa yang umum:
  1. Blue Screen of Death selama proses instalasi Windows XP. Ini adalah salah satu tanda paling pasti bahwa salah satu kecurigaan merujuk pada memori yang rusak.
  2. Random crash atau Blue Screen of Death dengan pesan berbeda/acak selama menjalankan XP.
  3. Gangguan memori intensif selama operasi tertentu misalnya ketika memainkan 3D game, benchmark, kompilasi, Photoshop, dll
  4. Distorsi grafis pada layar, walaupun hal ini juga dapat terkait dengan kartu video.
  5. Kegagalan ketika boot. Hal ini dapat disertai dengan berbunyi ‘bip’ panjang berulang-ulang, yang merupakan kode bip BIOS untuk masalah memori. Dalam hal ini, Anda tidak dapat menguji memori dengan perangkat lunak diagnostik, sehingga satu-satunya pilihan Anda adalah pengujian dengan pengganti, baik di rumah atau di dealer komputer Anda. sumber :http://agussale.com/tanda-tanda-kerusakan-memory-komputer

Cara Memperbaiki Power Supply Komputer

Cara Memperbaiki Power Supply Komputer


Salah satu hardware komputer yang tidak kalah pentingnya adalah power supply. Power supply unit atau disingkat PSU merupakan komponen komputer yang memasok listrik ke komponen lain dalam komputer.
Dari sekian banyak komponen sebuah komputer yang saling berhubungan maka dikenalah sebuah system yang saling mendukung. Tapi semua komponen tersebut tidak mungkin berjalan normal tanpa adanya sebuah power supply. Karena power supply merupakan komponen yang menjadi penyalur tegangan sehingga kompoter bisa digunakan dengan baik.

power supply

Daya Power Supply Unit (PSU)

Power supply komputer dapat dibedakan berdasarkan besarnya daya output maksimum suatu komputer. Dipasaran pada umumnya berkisar dari 300 Watt sampai 2000 Watt. Daya power supply yang lebih kecil dari 300 Watt biasanya digunakan pada komputer kecil dan ditujukan untuk komputer rumah biasa yang terbatas pada penggunaan untuk browsing internet dan office. Power Supply Unit (PSU) daya besar berkisar dari 450 Watt hingga 1400 Watt dipakai khusus untuk memainkan game dan aplikasi grafis.
adaptor
Untuk komputer portable (laptop) power supply memiliki daya yang menyediakan 25-200 Watt. Pada laptop power supply tidak terpasang didalam laptop, tapi terdapat diluar laptop (eksternal). Power Supply laptop mengubah tegangan listrik dari AC ke DC (paling umum 19 Volt), dan dari tegangan 19 Volt DC proses konversinya terjadi di dalam laptop untuk disesuaikan tegangan yang dibutuhkan komponen laptop.

Jenis & Tegangan Output Power Supply Unit (PSU).

Jenis Power Supply Unit ada tiga jenis yang berbeda, yaitu AT (Advanced Technology), ATX (Advanced Technology eXtended) dan BTX (Balanced Technology Extended). Tetapi pada dasarnya semuanya sama dimana tegangan output 12 Volt, 5 Volt dan 3.3 Volt adalah voltage yang digunakan.
1. Power Supply Unit model AT (Advanced Technology)
Dipakai pada komputer model lama (era 1995 kebawah), Power-On menggunakan switch manual yang langsung terhubung ke power supply unit. Apabila ingin menjalankan komputer, harus menekan tombol ON/OFF pada CPU jika ingin menghidupkan dan mematikan komputer (manual switch).
2. Power Supply Unit model ATX (Advanced Technology eXtended)
konektor 20 pin
Switch On pada bagian depan komputer (CPU) masuk ke motherboard bukan ke power supply unit. Hal ini memungkinkan perangkat keras lain atau software untuk mengubah sistem on dan off (system trigger). Power Supply jenis ATX memberikan kemudahan untuk dapat mematikan CPU tanpa harus menekan tombol ON/OFF pada CPU, cukup dengan klik Shut Down dan juga menyediakan dukungan untuk fungsi-fungsi modern, contohnya fungsi remote, modus siaga yang tersedia di banyak komputer.
3. Power Supply Unit model BTX (Balanced Technology Extended)
konektor 24 pin
Perubahan pada standard ATX dan BTX sebenarnya hanya terletak pada tambahan 4pin output. ATX memiliki 20pin output power sedangkan BTX memiliki 24pin output power.

Pengukuran tegangan Power Supply Unit

1. Pengukuran tegangan PSU menggunakan BIOS
BIOS
2. Pengukuran tegangan PSU tanpa Beban
  • Silahkan lepas semua output dari power supply unit yang menuju ke semua komponen komputer (motherboard, CDrom, Hardisk, dll)
  • Kemudian hidupkan power supply unit dengan cara menjumper kabel hijau (PS_ON) dan sembarang kabel hitam (Ground) (untuk model atx dan btx). Bila penjamperan benar maka Power Supply Unit akan bekerja ditandai dengan berjalannya fan PSU tersebut.
  • Silahkan hubungkan probe avometer warna hitam (-) ke sembarang kabel hitam (Ground)
  • Lalu hubungkan probe avometer warna merah ke semua kabel selain warna hitam (lihat gambar port ATX dan BTX diatas) sesuaikan tegangan dengan gambar diatas.
  • Power Supply Unit bisa dikatakan cukup bagus kalau tegangan di masing2 tahapan pengukuran dengan dan tanpa beban terdapat selisih maksimum sebesar 5%.

Hardisk & CD/DVD Room

hdd_s
HARDISK :

Pengertian storage devicesStorage devices pada sistem komputer adalah kata lain dari secondary storage yang telah kita bahas tadi. Fungsinya untuk menyimpan data dan sistem operasi. Beberapa macam storage antara lain Hardisk, Floopy, Optical Devices, SD card, Flash Memory, dan lain sebagainya.
Harddisk berasal dari kata hard yang berarti keras dan disk yang berarti piringan. Secara lebih lengkap Harddisk adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan data secara permanen (volatile) menurut perintah-perintah yang diberikan oleh pusat pemrosesan komputer. Ukuran yang digunakan untuk membedakan kelas harddisk adalah Kapasitas, kecepatan aksess, dan interface yang digunakan. Kapasitas harddisk dinyatakan dalam satuan byte. Ratarata hardisk masa kini telah berkapasitas diatas 40 GB. Kecepatan hardisk dinyatakan dalam ukuran RPM (rotation per minuetes). Rata-rata kecepatan hardisk masa kini adalah 7200 RPM. Sementara perbedaan interface hardisk dibedakan menjadi beberapa macam antara lain : SCSI, IDE (PATA), dan SATA (serial ATA).
300px-hard_drive-ensvg1
cara kerja hardisk Hardisk adalah storage devices yang paling sering di pakai. Bagian-bagian hardisk terdiri dari Logic board, motor, Platter, read-write head, interface slot, dan body. Logic board merupakan bagian hardisk yang mengatur kerja hardisk menurut instruksi dari user. Logic board ini nantinya mengatur putaran motor dan gerak dari read-write head menurut lokasi penempatan data. Read-write head inilah yang membaca dan menulis data pada hardisk, menyampaikan informasi kepada logic board, kemudian logic board menyampaikan kepada CPU melalui interface baik itu SATA maupun PATA.
pata-sata PATA (Paralel ATA) merupakan sistem pemasangan hardisk dimana satu atau dua IDE devices dapat dipasang dalam satu kabel dan terkoneksi kepada satu ports IDE secara paralel. Sementara SATA (Serial ATA) adalah revolusi baru cara pemasangan hardisk dengan hanya satu devices dalam satu ports SATA. Terkesan lebih boros,namun kecepatan akses SATA jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PATA, kesan pemasangan pun lebih rapi karena kabel yang digunakan untuk SATA jauh lebih kecil dari kabel IDE.
ATA dan SATA adalah system transfer data dari dan ke hardisk. ATA itu masih menggunakan sistem paralel makanya sekarang dikenal dengan nama PATA. Karena parael penggunaan kabelnya banyak, yaitu kabel IDE. SATA merupakan pengembangan ATA menggunakan sistem Serial yang bekerja secara multiplex sehingga irit kabel. ATA secara teoritis mentransfer data maksimal 133mbps sedangkan SATA 150mbps. Untuk SATA2 bisa mencapai 300 mbps.

150px-sata_data_cable1200px-sata_power_cable1200px-sata_ports1seagatest3120026as42sata-ide_lg1
seagatest3120026as12ide-kabelkabel-ata233ata

perbedaan HD ATA dan SATA adalah TA dan SATA adalah system transfer data dari dan ke hardisk. ATA itu masih menggunakan sistem paralel makanya sekarang dikenal dengan nama PATA. Karena parael penggunaan kabelnya banyak, yaitu kabel IDE.
SATA merupakan pengembangan ATA menggunakan sistem Serial yang bekerja secara multiplex sehingga irit kabel. ATA secara teoritis mentransfer data maksimal 133mbps sedangkan SATA 150mbps. Untuk SATA2 bisa mencapai 300 mbps.
kapasitas HDD bervariasi, mulai dari 2 GB, 4 GB, 6 GB, 8 GB, 20 GB, 30 GB, 40 GB, 80 GB, 120 GB, 240 GB, sampai mencapai lebih dari 1 terabyte, tergantung perkembangan zaman dan kebutuhan para user komputer.
adapun merek hardisk yang sering dipake oleh para users PC adalah Seagate Baracuda, Maxtor, Western Digital, Quantum, Samsung, Miniscribe, Atari, Kittyhawk microdrive, Conner peripherals, Toshiba, and Fujitsu, etc.
CD/DVD Room:
CD/DVD room merupakan perangkat dalam PC yang berfungsi mengoperasikan CD atau DVD yang menyimpan data, kebanyakan CD /DVD room digunakan sebagai penginstalan software program ke komputer, dan juga bisa digunakan untuk hiburan, tergantung user memfungsikannya.
samsung-cd-rw-dvd-rom-combo-drive-ide-internal-black-sh-m522c-bebe-l
macam-macam CD/DVD Room
CD room merupakan perangkat yang mampu membaca data yang ada dalam kepingan Compact Disk dengan kecepatan 8-50 , namun kelmahannya tidak mampu menulis data digital ke dalam keping CD.
CD RW Room merupakan perangkat yang mampu membacar dan menulis serta menghapus data yang ada dalam kepingan Compact Disk atau CD RW dengan kecepatan membaca sampai 50 x dan menulis sampai 40 x tergantung dengan merk dengan kapasitas menulisnya sampain 700mb.
DVD Room: merupakan perangkat yang menggantikan CD Room, dengan fungsi yang lebih canggih, DVD Room mampu membaca sebuah kepingan DVD 2-8X, namun tidak mampu menulis digital data ke dalam kepingan DVD.
DVD Combo:lain halnya dengan DVD combo, yang merupakan alternative dalam memilih perangkat yang satu ini, berfungsi mampu membaca CD dan DVD, dengan tambaha kemampuan mampu menulis digital data ke dalam CD, hanya ke dalam kepingan CD dan tidak mampu menulis digital data ke dalam kepingan DVD.
DVD RW: merupakan perangkat yang lebih maju dari sebelumnya berfungsi multi, disamping mampu membaca kepingan CD dan DVD, juga mampu menulis digital data kedalam kepingan CD/DVD  dengan kecepatan yang bervariasi untuk CD mulai dari 8-52x, dan DVD 2-8 x.
adapun merk perangkat ini yang sering digunakan adalah samsung, ASUS, LG, Liteon, Benq, dan lain-lain.
Semoga bermanfaat..
sumber:http://repairpc.blog.com/hardisk-cddvd-room/